Join The Community

Minggu, 22 Februari 2015

Dongeng Asal "Bahasa dan Turunan" Nenekmoyang Indonesia

Pernah anda bertanya apa itu indonesia dan Darimanakah asalnya? Bagi saya Indonesia adalah negeri sejuta warna, negeri yang selalu rekat akan persaudaraan, negeri yang membentang dari Sabang sampai Marauke dalam balutan laut samudera yang ditaburi pulau-pulau, lalu bertebaranlah suku-suku disana. Sejak kecil saya telah mendengar cerita para Raja di langit, kisah para dewi berkepala naga di kanyangan, dan kesaktian manusia kera yang mampu membodohi para dewa dilangit, atau kisah-kisah inspirasi kesaktian Jayakatwa dari kediri, Gajah mada dari majapahit, atau para pejuang 45 mendirikan negara ini. Sekalipun orang tuaku hanya tamat Ijazah SR (sekolah Rakyat), mereka cukup pandai bercerita sehingga menginspirsi saya semasa kecil.

Dari sederatan alur cerita menarik itu, terkadang aku mulai melontarkan pertanyaan dari manakah asal nenek moyang kita? Mengapa begitu banyak cerita-cerita berbedah yang membanyangi anak -anak negeri ini. Bukankah kita berasal dari satu turunan yang sama ayah dan ibu dan disanalah bahasa kita dilahirkan? karena Bahasa erat kaitanya dengan asal turunan kita. 

Menurut Mochtar Lubis Bahasa/komunikas adalah "sistem saraf kebudayaan atau masyarakat. kemacetan sistem ini, sebagian atau seluruhnya akan menimbulkan dampak negatif". Bahasa menurut pengertianya adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di dunia, karena dengan bahasa orang dapat berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa adalah sumber daya bagi masyarakat. Suatu bangsa yang besar seperti indonesia sudah tentu harus memiliki satu bahasa untuk sebuah kesepakatan. Saat ini negera kita telah menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa persatuan yang dimulai dari ikrar sumpah pemuda indonesia 28 Oktober tahun 1928.

Jika kita membahas bahasa saya selalu merasa penasaran Dari manakah asal bahasa kita,? lalu bagaiman bahasa ini dipakai sebagai alat komunikasi oleh nenekmoyang kita? Sekalipun indonesia telah memiliki bahasa persatuan, tapi kita tidak dapat pungkiri keberadaan jutaan bahasa di suku pedalaman negeri ini harus dijawab oleh kaum intelektual secara logis sehingga jawaban ini akan menjadi untaian makna bahwa negara ini bukan hanya punya cerita mistik tapi juga cerita ilmiah buat generasi. Mungkin asumsi dasar  dimulai dari manakah bahasa kita, dan Bagaimana kaitannya dengan kisah mitologi turunan nenekmoyang kita??

Dalam cerita mitologi Bugis/Makassar (sulawesi) masyarakat bugis/makassar sangat percaya bahwa turunan mereka berasal dari dunia atas yang dapat digambarkan seperti dewa yang dikenal dengan "Tumanurung" dan secara otonomatis bahasa bugis/makassar dapat di lihat dari sosok ini. Disisi lain bagi masyarakat Nias (sumatera) mereka sangat percaya bahwa nenek moyang  "Lowalangi" yakni yang menciptakan semesta serta isinya, digambarkan Lowalangi lah yang menciptakan manusia dari buah biji pohon yang tumbuh dari jantung mahluk hidup pertama sehingga bahasa orang nias erat kaitanya dengan kepercayaan terhadap Lowalangi. Kalau di Jawa masyarakat disana sangat percaya bahwa nenekmoyang mereka berasal dari "Sri maharaja" berasal dari Nabi Adam, atau kepercayaan atas "Dewi Sri" (Dewi padi) sehingga konon jawa menggunakan bahsasa sangsekerta sebagai bahasa utama mereka. Jika masyarakat Bali erat kepercayaan turunanan dengan "Dewa wisnu" yang di lambangkan Burung Garuda sebagai kenderaan menuju ke bumi yang terdapat dalam kitab mereka dan terakhir Mitologi orang Buton sangat percaya bahwa turunan mereka berasal dari "Wakaaka" (Dewi Quang ing) yang turun dari kanyangan (konon katanya memiliki dua belas bersaudara dan merekalah yang menyebarkan bahasa di daratan buton)

Disisi lain kalau mengenai bahasa asal turunan umat manusia versi agama mungkin anda akan memiliki jawaban berbeda. Sewaktu SMA Saya pernah bertanya kepada guru agamaku, pak talib (saya biasa memanggilnya demikian) Dari manakah asal nenekmoyang kita? guru menjawab; nenekmoyang kita berasal dari adam dan hawa. saya bertanya lagi; lalu mengapa negara kita banyak sekali bahasanya, tidakkah seharusnya kita memakai satu bahasa saja yaitu bahasa arab pak guru??. guru saya menjawab: itulah kehendak tuhan, tuhanlah yang mengetahui segalah ciptaanya.

Itulah jawaban yang saya terima dan masih menjadi tanda tanya dipikiranku. Beberapa pernyataan ini saya coba diskusikan dengan mahasiswa antropologi dan para mahasiswa linguistik, namun saya masih belum mendapat jawaban yang cocok dengan isi materi. Secara teori ilmiah anda dapat menemukan referensi bahwa bahasa terjadi atas kesepakatan masyarakat atau beberapa pihak dan kemudian diajarkan secara turun-temurung. pertanyaan saya: berapa lamakah sepekatan itu terjadi atas penemuan "kata atau kalimat" sehingga bisa memiliki arti yang dimengerti orang lain. Bukankah kata "kesepakatan" makna lain dari orang yang berpendidikan, miliki sekolah dengan sederetan gelar sarjana, doktor, Insyur, arti hanya orang-orang yang memiliki pengetahuanlah dan pendidikanlah yang mampu melakukan "kesepakatan untuk membuat bahasa baru". Lalu bagaimana dengan sejarah nenekmoyang kita manusia purba yang tidak mengenal pendidikan, nenekmoyang kita yang hanya mewarisi kita dongeng cerita-cerita mistik?. dan Bukankah negera ini baru memiliki fasilitas pendidikan di zaman orde baru?


Menurut Albert Einsten "mencari kebenaran lebih bernilai dibandingkan menguasainya". Jawaban diatas tidak dapat menjangkau sumber pertanyaan saya. Namun hal demikian selalu dipakai orang ilmiah sebagai jawaban atau alasan pembenaran (tanpa harus menggali lebih dalam)  "Dari manakah asal bahasa kita". Kalau demikian apa bedanya dengan jawaban guru saya pak talib (kehendak tuhan). 

Dalam versi sejarah ilmiah nenek moyang indonesia dimulai sejarah zaman Es leluhur Austro-Melanesia:  Dari leluhur inilah kemudian bertebaranlah masyarakat antara daratan paparan sunda yang mendiami pulau Batak, minang, jawa, dayak, bali, melayu, afrika timur dan madagaskar, lalu setelah zaman es berakhir munculnya orang taiwan datang keindonesia melewati selat antara Taiwan, Philipina, dan Sulawesi kemudian mereka mendiami dataran sulawesi. Inilah pendekatan teori evolusi ala Orang luar menjelaskan sejarah nenekmoyang indonesia kita dan di pakailah oleh sarjana (intelektual) ditanah air untuk diajarkan pada adik-adik kita yang masih kecil, seolah-olah ini kebenaran ilmiah.

Anehnya kita ditidak pernah mengajukan tuntutan bagaimanakah menjelaskan pola lingkaran bahasa dan kebudayaan suku di indonesia? Dapatkah anda menjelaskan itu semua. Lalu bagaimana pandangan orang luar yang menyandang gelar "orang ilmiah" sementara banyak data-data penelitian mereka tentang indonesia di jelaskan berdasarkan asumsi atau perkiraan-perkiraan dengan dalil Pergeseran lempeng bumi. Lalu mereka datang di indonesia meneliti beberapa hal mengaitkan dengan beberapa fakta hasil penemuan seperti jenis batu, tanah, yang sama dengan taiwan atau dataran afrika lalu menyimpulkan sebagai kebenaran ilmiah bahwa dari sanalah awal nenekmoyang kita.

Menurut saya ini kekeliruan, penelitian hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan itu tidak pada diterima sebagai kajian ilmiah. Apakah "Orang Luar" tidak menyadari bahwa bangsa indonesia tercipta unik, memiliki ras dan warna kulit, bahasa, adat, yang tidak dimiliki orang taiwan atau kebudayaan manapun di dunia bahkan juga Yunani (negara Kota). Di Daratan Buton dahulu jaman kerajaan terdapat 72 bahasa sampai hari dapat anda kunjungi daratan itu. Di Daerah Papua yang memiliki banyak bahasa setiap suku dipastikan berbeda baik pengucapan maupun arti dan maknanya. Atau bagaimana dengan sulawesi kebudayaan toraja, bugis, mandar, polewali, luwu. bagaimana dengan Ambon, manado, gorontalo, suku pedalaman kepulauan buru, Dapatkah dijelaskan dengan asumsi ilmiah mengenai "kesepatakan". bahasa. Belum lagi kita melihat bahasa cina yang membuat otak kita terbalik, atau thailand, taiwan, korea, inggris, spanyol, protugal, brazil dan ditanah islam arab. ini tidaklah cukup dengan pendekatan evolusi.

Saya ingin memiliki informasi dengan pendekatan yang logis, bukan asumsi atau perkiraan-perkiraan? jika anda punya asumsi yang sama dengan saya apakah boleh pertanyaan ini sama-sama kita ajukan kepada tuhan dan malaikat.! 

Tentu setiap pertanyaan pasti ada jawaban namun tentu kita juga tidak langsung menerima jawaban-jawaban itu sebagai kebenaran. Sekalipun hanya sebatas imajinasi ala orang timur tapi saya akan selalu mengajukan pertayaan,-pertanyaan tersebut.  Albert Einsten pernah berkata; "imajinasi lebih penting dari pada pengetahuan".  Harusnya kita mempertanyakan dulu Asal kita sebelum melangkah lebih jauh membahas Konsep atau Ideologi negera ini. Jika memang apa yang dikatakan Soekarno"jangan sekali-kali melupakan sejarahmu" (Jasmerah).

Banyak anak negeri menekuni ilmu di kampus-kampus ternama dunia meskipun kontras dengan budaya kita. Saya memang kurang adil jika harus menyimpulkan siapa yang salah namun bukankah banyak kurikulum atau materi-materi pendidikan yang diberikan dikampus-kampus ternama luar negeri adalah hasil penelitian orang luar tentang kebudayaan Indonesia.  Saya memang belum pernah kuliah keluar negeri tapi berdasarkan sumber dari para dosen, teman-teman mahasiswa yang telah belajar disana, mengatakan demikian, mungkin anda dapat membuktikannya. pantas saja mereka cukup mengenal budaya indonesia dari pada kita, atau asumsi lain bahwa negara ini pernah dijajah 350 tahun lamanya, telah membuktikan kita cukup mudah dikendalikan orang negara adidaya lewat budaya. Saya Ingin menantang Yudi Latif yang telah membongkar sejarah pancasilah dari sisi disiplin ilmu mengenai Fase pancasilah dalam versinya "fase Pembuahan, Fase Perumusan, Fase Pengesahan. Dan juga Dalam sambutan Cover bukunya NEGARA PARIPURNA" mengatakan kepada Ibu pertiwi "Disana tempat lahir beta, Dibuahi, dibesarkan bunda, Tempat berlindung di hari tua, Hingga akhir menutup mata". Menurut saya ini hanyalah untaikan kata yang harus dijawab.






Jumat, 20 Februari 2015

Impian diri

Inspirasi, Mimpi, Cita-cita bisa kita temukan dimana saja termaksud membaca tulisan dibawah ini.

ketika aku muda, aku ingin mengubah seluruh dunia. Lalu aku sadari, 
betapa sulitnya merubah seluruh dunia ini. 
Lalu aku putuskan untuk mengubah negeraku saja.
ketika aku sadari bahwa aku tidak bisa mengubah negaraku,
aku mulai berusaha merubah kota ku,
ketika aku semakin tua, aku sadari tidak mudah merubah kota ku.
maka aku mulai mengubah keluargaku,
kini aku semakin tua rentah, akupun tak bisa mengubah keluargaku.
aku sadari bahwa satu-satunya yang bisa aku ubah adalah diriku sendiri.

tiba-tiba aku tersadarkan bila saja aku mengubah diriku sendiri sejak dulu
aku pasti bisa mengubah keluarga dan kota ku.
pada akhirnya aku akan mengubah negaraku, dan
Akupun bisa mengubah seluruh dunia.

Tulisan ini saya petik dari internet, aku ingin mencantumkan nama pengarangnya tapi sayangnya tidak nampak sampai vidoe itu selesai.

Mungkin anda akan mengajukan pertanyaan mengapa aku posting diblog ini. Sebenarnya berkaitan dengan emosi saya yang telah lama ada dalam pikiran saya. Setiap kali aku ingin mengeluarkanya namun tidak tersusun rapi. Aku berimakasih kepada yang mengungga video tulisan ini. Sejak aku kecil aku tidak memiliki mimpi. Seringkali saya ditanya apa impian terbesarmu, namun tidak pernah saya jawab. Mungkin saja karena aku belum mengerti harus memulai menjawab pertanyaan-pertanyaan itu..

Lalu bagaimana dengan anda?? Semoga terinspirasi.


Seperti Pramoerdya Ananta Toer

Diantara para seniman Indonesia pramoerdya adalah sosok maestro yang telah melalangbuana karya-karya di banyak negara-negara di dunia. Karya pram telah menyihir banyak pemuda Indonesia untuk mengangkat tongkat perlawanan atas segelah penyelewenangan di negeri ini. Saya memang tidak pernah bertemu  Bung Pram sosok yang karismatik sampai ia meninggal pada tanggal 30 april 2006. Namun karya seninya telah menginspirasi saya tentang arti tanggung jawab sebagai seorang intelektual. Sekalipun ia telah meninggal namun karya tak lekang oleh waktu. Bagi anda yang merasa bosan, jenuh, stress, dengan teori yang menggumpal di kepala setelah membaca Buku-buku sosial sederatan penulis ternama, jalan keluarnya saya sarankan bacalah sastra untuk menghijaukan kembali pikiran-pikiran yang menggundul itu.

Hasil gambar untuk gambar pramoedya ananta toer
Terlepas dari segalah kontrovesi kehidupan pram dimasa lalu, saya ingin melihat sosok ini sebagai panutan dalam menghasilkan karya. karena menurut saya sosok peseni yang kontrovesilah yang justru banyak menginspirasi banyak orang, membangkitkan semangat, maju, maju, keluarkan suaramu yang menggumpal dileher itu. Kalau anda takut akan kebenaran maka kita seperti hewan liar di belantara hutan.
Dalam satu tulisanya pramoerdya mengatakan "kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama dengan ternak, karena fungsi hidupnya beternak diri". Entalah apa yang mau pram tekankan disini, tapi menurut saya pram marah karena banyak sekali pemuda yang hanya tunduk, dan tidak berani berbuat apa atas semua penyelewengan, penyimpangan, para antek-antek penjabat negeri ini.

Dari sekian foto-foto pramoerdya inilah ekspresi wajah pram yang paling aku suka. Dari ekspresi wajahnya ia nampak begitu serius, mungkin saja dalam hatinya ingin berkata "inilah aku, sekalipun beberapa kali aku tahan oleh pemerintah sendiri, di ombang-ambing di buang kesudut-sudut negeri ini, aku akan tetap melahirkan karya untuk anak negeri ini, disana mereka akan mengerti bahwa tantangan besar negeri ini adalah melawan diri kita sendiri, melawan negeri kita sendiri".

Lihatlah wajah dan penampilan pram, memakai baju batik berlengan panjang dengan kancing lengan hitam, memakai topi dan kacamata seperti sosok pria playboy di masanya. Namun kenyataanya dimasa mudanya pram banyak menghabiskan waktunya di ruang tahanan negeri ini. Mungkin Gaya style beliau di tunjukan dengan keberanian melawan penindasan, melalui karya seninya. beliau sosok pria sangat keren..!!

Saya melihat andaikan saja pram memiliki kebebasan seperti generasi saat ini, mungkin dia akan banyak melahirkan karya untuk merubah kenyataan negeri ini. kenyataan yang telah membuat pemuda tidak memiliki arah bahkan runtuhnya keberanian terjadi kalusi korupsi dan nepotisme yang menjarah para pemuda, seakan tak ada celah bagi benih-benih perubahan. Sekalipun pemerintah visi misi presiden Jokowi/JK adalah revolusi mental, namun kiat itu kurang menyentak hati anak pemuda pelosok negeri yang telah tenggelam oleh topan reformasi.

Saya mungkin salah satu anak negeri yang hanya menerima kenyataan begitu saja dikalah negeri ini kehilangan sosok panutanya. membaca tidak selalu menggugah emosi saya namun karya pram mengingatkan saya kembali "kita semua harus menerima kenyataan tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru, kalau tak ada orang yang mau bikin kenyataan baru, maka "kemajuan" sebagai kata dan makna sepatutnya diharuskan dari kamus umat manusia".(sumber rumah kaca. hal. 436)

Bagi saya perkataan ini seolah ingin menegaskan bahwa kita tidak boleh berleha-leha dengan kondisi negeri ini, tanggung jawab kaum intelektual begitu banyak, negeri ini hancur bukan karena banyaknya orang bodoh di pelosok negeri, tapi negeri ini telah hancur karena kaum intektualnya sendiri, sistem pendidikan yang telah di alokasikan 20% negeri ini hanya bisa melahirkan pemuda intelektual yang serakah, bukan untuk membangun negeri tapi malah melawan dan meruntukah pondasi yang telah di bangun oleh pendiri bangsa dengan cucuran darah.

Inilah negeri yang di impian oleh pendiri bangsa yang tak menjadi kenyataan, keserakahan yang telah membaur dalam diri sendiri, saling tikam-menikam, seolah generasi yang tak mengenal batas pahamnya sendiri. Bukankah kita harus saling berpegangan tangan kala masalah menghadang, bukankah nenekmoyang kita  mengajarkan kita tentang arti persaudaraan. Seperti pram katakan "Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain, harus semakin mengenal batas". ya inilah yang harus senantiasa kita renungkan, pendiri bangsa kita telah mengantar kita kedepan pintu gerbang.

Tapi apapun itu, saya juga belum mampu berbuat apa-apa, bahkan untuk berkata jujur pada teman saya masih kesulitan apalagi berbuat adil untuk negara. Sehingga saya hanya bisa menulis di blog ini, untuk mencari sesuap jawaban. bukankah kita harus menulis kawan, seperti pram katakan "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian".



                                            Berterimakasihlah pada segalah yang memberi kehidupan.
                                                     Pramoerdya ananta toer, Bumi manusia


Selamat jalan pramoerdya ananta toer, Senimu takan luntur terkikis waktu.


Kamis, 19 Februari 2015

Raja Dunia

Hasil gambar untuk gambar uangApakah anda sepakat bahwa uang adalah Raja Dunia (money is King Of the World)?. Bagi kaum Feodal (tuan tanah) mungkin uang sebagai alternatif untuk mengendalikan hasrat seseorang. Anggapan ini harus menjadi pembenaran atas semua kejadian ditengah-tengah kemoderenan zaman. di abad ke 19 sekolompok kaum feodal mengkamuflasekan diri dalam bentuk ideologi kapitalisme yang mengatur sejumlah cara berpikir manusia  melalui pengaturan keuangan pasar. inilah paham negera-negara maju untuk meluruskan kebijakan faham neolib.

Saya memang kurang begitu tahu tentang pengelolaan uang di arena pasar, setahu saya para orang tua ditanah Buton di awal fase perdagangan dimulai dengan sistem barter (barang dengan barang) sebagai nilai tukar sejak zaman berdirinya kerajaan Buton 1332 M  sampai masa kesultanan. Untuk mendapatkan sebuah barang para nenekmoyang buton  tidak perlu banyak mekanisme sistem yang mengatur di pasar.

Ini pula terjadi pada sejarah tertua nusantara, para nenekmoyang indonesia banyak melakukan perdagangan di berbagai wilayah. saya masih ingat kakek saya, semasa kecilku ia adalah  pria tangguh yang mampu menembus jajirah negara Singapore untuk melakukan perdagangan. kakek saya seperti indiana jones penjelajah angkasa nusantara dengan kapal kecil seperti kapal Finisi ala orang Buton. 

Kakek saya belum mengenal sistem pasar bebas (neoliberalisme) yang diketahui oleh generasi saat ini. jika manusia moderen telah menggunakan teknologi kompas (GPS) untuk mengetahui arah angin menentukan titik tujuan untuk mendapatkan uang maka kakek saya memakai kompas sang kuasa ilahi (Berdasarkan petunjuk bintang-bintang di angkasa). 

Bagi saya kisah ini telah memberikan makna mendalam tentang arti perkembangan zaman. Mungkin saja kakek saya akan kaget kalau melihat uang bukan hanya sebagai alat tukar yang diketahui  di masa zamannya tetapi telah menjadi ukuran nilai sosial seolah Raja untuk menentukan masa depan anak-anak cucunya. Mungkin kakek ku Pernah memimpikan masa-masa saat ini, namun yang tak terpikir oleh kakekku bahwa uang telah membuat anak cucunya menjadi serakah.

Apakah mungkin ini kesalahan zaman yang tengah memposisikan uang sebagai raja? Ataukah mungkin cucunya yang tidak siap dengan hadirnya era moderen?

Menurut saya tidak ada yang perlu disesali, setiap zaman punya masa keemasanya. Kehadiran paham manusia ekonomicus telah membawa pertentangan antara kaum Kapitalis dan kaum Sosialis kemeja pendidikan. yang perlu kita telaah adalah bagaimana memaknai zaman tanpa harus merubah karakter kita menjadi orang indonesia. tidak menjadi koloni dari bangsa-bangsa barat yang menggunakan uang sebagai imperium life liberty mereka.

Saya memahami banyak kesederhanaan hidup dari kakek saya, mampu menembus daratan singapore tanpa harus mengalami dekolonialisasi dari negara lain, jangan lagi seperti yang dikatankan Pramoedya ananta Toer "Indonesia adalah negeri para budak, budak diantara bangsa dan budak bagi bangsa-bangsa lain". Sekitar jutaan tahun terciptanya Gugusan pulau-pulau negeri ini, ia telah melewati berbagai fase zaman, tidak ada sepetah kata dari nenekmoyang indonesia yang mengajarkan anak cucunya untuk mengenal uang sebagai Raja kehidupan, Negeri ini hanya mengenal satu nama "kita adalah Indonesia, negeri yang tak pernah luntur seiring berjalanya zaman, tetap tunduk pada nilai-nilai kesederhanaan, walaupun ribuan pulau memisahkan kita, Jiwa Indonesia terpatri dalam dada Garuda yang melebarkan sayap dan menawarkan punggungnya untuk anak-anak Nusantara.  Itulah jiwa kesederhanaan nenek moyang kita yang terlisan dalam balutan nilai-nilai pancasilah".





Ekspedisi penemuan jejak sejarah Tanah Lotong di Sulawesi

Apa yang terlintas di pikiran jika saya mengajukan pertayaan pernah anda mendengar nama "Tanah Lotong"? (sekedar prediksi saya) Pasti anda langsung menanyakan kembali pertayaan yang sama kepada saya.
Sumber foto: Wahyu Chandra
Desa Kalumpang, Kecamatan Kalumpang, kampung tua yang berada di lereng bukit dan pegunungan, tempat berdiam komunitas adat Tana Lotong. Sebagaimana namanya, Tana Lotong, yang berarti tanah yang subur, wilayah ini sangat subur dimana sebagian warganya hidup bergantung dari hasil pertanian dan kebun.Foto: Wahyu ChandraSekitar 1000 tahun peradaban Nusantara hanya memimpikan sebilah pengetahuan dari mistis, anak-anak negeri ini telah didengarkan dengan cerita eskantologis Mahabarata antara Pandawa dan Kurawa. Atau kisah-kisah hebat patih Gajah Madha dan kerajaan-kerajaan di tanah jawa. Takalah jejak historian Nusantara ditentukan dari lahirnya sejarah-sejarah di tanah jawa. Saya kurang mendengarkan suara orang timur yang menceritakan kisah hebat nenekmoyang mereka yang berada diufuk matahari terbit.

Saya pernah membaca pandangan Bryan S. Turner tentang padangan kaum Orientalisme yang dapat saya gambarkan adalah cara paling tepat untuk menemukan kebenaran (tesis) sejarah adalah dengan bongkar wacana sejarah itu sendiri. Disana kita akan menemukan segerobak jawaban atas opini yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah kaum intelektual.

Kerangka pikir yang harus selalu dicobah oleh para kaum intelektual demi menemukan setitik benih-benih jawaban atas setiap proses perjalanan sejarah manusia demi menemukan buah manis arti Sang Maha Pencipta alam. 

Tanah lotong (masyarakat disana menyebutnya demikian) adalah daerah pedalaman sulawesi tepatnya di kabupaten mamuju yang tertelan hingar-bingar sejarah indonesia. Bersadarkan hasil wawancara saya dengan La ode Sahabar (Mahasiswa sastra Unhas yang meneliti 3 minggu di Tanah Lotong) Tanah lotong diartikan tanah subur, diberkati dengan sumber mata air bersih, dipagari oleh bukit-bukit, dan hutan yang asri. kehidupan masyarakat begitu tentram dan damai. 

Mungkin saja Plato pernah mengungkapkan teori bahwa politik adalah cara mendapatkan kehidupan yang baik dalam mencapainya diperlukan seperakat sistem untuk mengatur capaian itu. Namun serumit itukah untuk menujuh ke damaian di bumi sulawesi?. Saya begitu penasaran rupa masyarakat Adat Tanah Lotong telah lama menerapkan sistem kehidupan yang baik, disana masyarakatnya sekalipun kurang tersentuh oleh budaya moderen, namun sikap toleransi masyarakat begitu tinggi yang selalu dipegang atas warisan sejarah nenek moyang mereka. hasil wawacara Laksana Agus Saputra dkk. (kompas. com) atas Robert eli sipayo dikatakan kalau masyarakat tanah lotong mereka hidup aman tentram dan damai, tidak ada Pembunuhan, Pencurian dan Perampokan, 

Masyarakat tanah lotong telah mewarisi  tingkat pemahaman konsep arti kebersamaan, bahkan bisa saja mereka lebih unggul dari manusia moderen yang cenderung mengabaikan etika. Simbol warisan yang tak pernah luntur. Keberanaan tanan lotong mengingatkan Sejarah untuk menujuk kompas baru arah ilmu pengetahuan. Dikutip hasil wawancara La Ode Sahabar atas  Robert Eli Sipayo; Tanah Lotong adalah peradaban pertama Manusia di Nusantara. Di Laporkan para Arkeolog luar negeri di Desa Kalumpang ditemukan kebudayaan Austronesian masa Prasejarah yang pernah di kunjungi oleh manusia Austronesian bekas sejarah diantaranya tembikar sebagai penanda utama kebudayaan austronesian.

Menurut agus Arif munandar (Departemen Arkeolog FIB UI) Austronesian adalah istilah yang diciptakan para sarjana ketika harus menjelaskan kebudayaan pra sejarah di kawasan asia tenggara. manusia pra sejarah awalnya menetap di suatu wilayah kemudian melakukan diaspora keberbagai wilayah lainya dalam rentang area yang luas kemungkin terjadi migran sekitar 6000 SM hingga pada awal Masehi. Saat ini Tanah lotong adalah sederet kisah peradaban manusia dimasa lalu yang hilang ditelan zaman

Ekspedisi tanah lotong telah membawa jiwa penasaran saya untuk mengunjungi wilayah itu. Sekalipun belum bisa dikatakan sebagai kebenaran sejarah, namun kisah tanah lotong menjadi sesuatu yang menarik bagi saya untuk dijadikan sajian referensi rumah intelektual dalam memahami kebenaran sejarah asal mula peradaban manusia Nusantara.

Saya mengutip kata Zakir naik (Misionaris islam) seiring berjalannya waktu ilmu pengetahuan serupa belokan dan tikungan semacam berbentuk huruf U. Sehingga perlu ada kajian mendalam dengan analis kritis atas sejumlah literatur yang bertebaran dilangit-langit intelektual. Mungkin saja kisah tanah lotong akan membawa inspirasi baru bagi kaum Antropologi dan Arkeologi untuk menemukan khazana di tengah kemandulan kita melihat sejarah manusia.

Sehingga anak-anak nusantara tidak hanya disuguhkan cerita peradaban suku-suku di pulau Tanah Jawa tapi ada pembanding agar semakin menarik memahami keberagaman indonesia. Anak-anak nusantara harus di dengar fakta sejarah bukan hanya dongeng yang membelenggu pengetahuan generasi timur. Menggali potensi segalah sudut pengetahuan dan kebudayaan manusia adalah cara paling mujarap untuk memahami surga dunia yang telah disiapkan oleh sang Maha Esa untuk ditemukan sebagai pembelajaran manusia dalam memahami rahasia tuhan Sang jagat Raya.

Pertanyaan mendasar' Apakah benar Tanah Lotong merupakan sejarah Awal Manusia Nusantara? atau Mungkin hanya Bekas pejalanan manusia zaman Prasejarah di Indonesia? Ataukah hanya bagian dari sisi lain kebudayaan di Indonesia?. Silakan anda cari sendiri jawabanya!!

Tulisan ini hanya setitik embun betapa banyaknya pekerjaan rumah buat gerenerasi untuk terus memperbaharui informasi ilmu pengetahuan yang membelok seperti tingkungan. Indonesia adalah bukti jejak kebudayaan manusia yang harus terus di kaji oleh sejarah.









Rabu, 18 Februari 2015

GADIS CANTIK PETE-PETE

Kalau anda pernah berkunjung ke kota Makassar, kesan pertama yang anda ketemukan di kota ini adalah sambutan hangat orang Makassar  yang memegang erat symbol “Ayam Jantan dari timur”. Orang Bugis Makassar  memiliki budaya patriotisme, rela mati demi membela kejujuran. Jika anda rindu dengan nilai-nilai  Persahabatan yang kian luntur termakan zaman maka saya sarankan anda berkunjung ke kota ini. Disana anda akan menemukan sisi lain yang tak pernah kita dapatkan kalau berada di kota-kota lain.

Sebagai kota Metropolitan, Makassar sangat ramai dengan wanita-wanita cantik dengan rupa yang eksotis. Masyarakat bugis/Makassar memaknai wanita tidak hanya ditempatkan sebagai Ibu rumah tangga, mereka justru sangat aktif diruang-ruang social. Perempuan bugis/makassar amat sangat cerewet kalau anda menyinggung wanita hanya di posisikan sebagai ibu rumah tangga, tugas terbaik mereka melanyani suami dan mengurus anak-anak. Orang bugis Makassar telah lama memahami arti kata “wanita” yang dipakai oleh konsep Gender yang baru disadari oleh orang eropa di abad 19.

Saya memang kurang memahami arti Cantik. Menurut saya cantik adalah konsep yang di dasarkan atas konstruksi Budaya moderen. Gadis cantik  digambarkan dengan kulit putih nan halus, tubuh langsing, bertubuh tinggi, memiliki hidung mancung. Bisa saja apa yang saya katakan cantik  adalah hasil dari konstruksi budaya ini. Atau mungkin saja anda juga memiliki referensi sendiri arti kata “cantik”?? Pikirkanlah sendiri.

Selama dikota Makassar saya selalu menggunakan Motor sebagai kendaraan andalan mengelilingi kota karena selain mudah juga bisa berbalik arah kalau terjadi macet alias melanggar. Maklum jiwa orang timur selalu ingin mencobah hal ekstrim nan baru. Namun kali ini teman saya iseng mengajak saya untuk naik kendaraan pete-pete menuju ke arah kos-kosanya dibelakang Asrama Kodim.

Mungkin Anda dapat membayang bagaimana rasanya kalau naik pete-pete!. Saya punya pengalaman setiap kali naik pete-pete selalu di temani Ibu-Ibu sepanjang perjalanan, kadang saya merasa bosan dengan suasana seperti itu. Sekedar info; Pete-pete adalah sebutan kendaraan ala Orang bugis/Makassar  sejenis taxi dan banyak ditemui dengan sebutan lain pada daerah-daerah kota di Indonesia.

Saran saya; bagi anda anak mahasiswa dengan penghasilan pas-pasan  atau hanya hidup dengan duit kiriman orang tua dari kampung seperti saya cara paling mujarap untuk menikmati kota Makassar adalah memakai kendaraan pete-pete ke titik tujuan anda. anda tidak perlu gensi karena pete-pete adalah kendaraan terbaik kalau anda terlambat dapat kiriman dari kampung, kendaraan ini disiapkan untuk segalah kalangan ekonomis di dalam kota.

Namun kira-kira Apa yang akan terlintas di pikiran anda jika saya menyebut kata Gadis cantik? Putuskan sendiri.

Saya punya presepsi buruk tentang gadis cantik. Mereka pasti tidak akan mungkin naik pete-pete karena hawa nya yang panas tanpa AC. Gadis cantik selalu menggunakan kendaraan yang dapat mencegah make up nya luntur. Hipotesa itu selalu saya gunakan untuk melihat gadis atau wanita cantik. Kaum tradisional Anhar Ghajali  pernah mengungkapkan kalau wanita selalu identik dengan symbol kemuliaan dan kekayaan. Ya pantas saja Gadis cantik selalu menjadi primadona bagi kaum Adam di kota metropolis.

Sejak diajak  teman saya untuk naik pete-pete untuk pertama kalinya saya harus memikirkan kembali asumsi itu. Mengapa? Saya pernah mendengarkan ucapan kawan saya Amriadi apa arti dari hipotesi ilmiah.Dia pernah menggungkapkan pendapatnya kalau teori/asumsi tidak dapat digunakan untuk membenarkan kenyataan dilapangan.

Sebenarnya saya belum mengerti maksud dari ungkapan itu?. Namun setelah berpikir panjang mungkin saja asumsi saya tentang “ gadis cantik” dapat digunakan untuk mengartikan hipotesa itu.

Seorang teman mengajak saya naik pete-pete bernomor 05 (kosong lima) jurusan Unhas menuju daerah cendrawasi dekat pantai Losasi.  Untuk pertama kalinya saya tidak merasa bosan dengan suasana perjalanan karena di sudut kursi pete-pete ada gadis cantik memakai rok mini duduk manis nan sopan. Kehadiran seolah memberi semangat saya untuk tetap menikmati suasana Jalan perintis kemerdekan yang menghubungkan kampus Unhas dengan kamus-kamus lain berlabel Unversitas di kota Makassar. Sesekali saya mencuri pandang Namun sedikit malu-malu kata Iwan Fals. Maklum saya hanya ingin memastikan kalau hari ini saya sedikit bejo dari hari-hari biasa.

Rupa kita tak perlu repot menatap keindahan Sang Hawa di Ruang Diskotik Malam atau tempat Karaoke atau di Restoran mewah, cukup naik pete-pete anda akan menemukan Kartini pandu ibu pertiwa. Inilah citra gadis cantik Makassar yang di tidak memiliki hayalan akan mewahan, gadis cantik Makassar yang sangat sederhana dan memiliki tempat istimewa. Saya banyak belajar hal baru arti kecantikan dari keindahan.

Inilah negeri yang  telah lama dibangun oleh nilai luhur patriot Sultan Hasanuddin terpatri dalam sanubari anak-anak muda. Keberadaan suku Bugis/Makassar telah membuka mata orang timur tentang arti gadis cantik sebagai karunia tuhan pencipta semesta alam.


. .






Selasa, 17 Februari 2015

Selerah makan Orang Buton

Ini tulisan pertamaku...
Hasil gambar untuk gambar makanan soami buton
jika saya menyebut "Kasoami" mungkin banyak orang bertanya-tanya apakah itu? namun kalau saya menyebut "KFC" pasti orang langsung mengatakan makanan asal luar negeri yang sedang populer dengan sajian ayam, nasi, dan meniman bersoda seperti sprite atau semacam. KFC adalah singkatan dari kentucky fried chicken yang didirikan oleh kolonel Harland Sanderd, dimulai tahun 1939 dan diperkenalkan di indonesia tahun 1979 jalan melawai jakarta.

Sedangkan Kasoami (masyarakat buton menamakannya) adalah makanan kas asal daerahku serupa tumpeng ditanah jawa, beda nya tumpeng terbuat dari nasi sedangkan Kasoami terbuat dari Ubi kayu. makanan ini dikenal sebagai olahan makanan tradional kas buton yang sejak saya kecil telah sajian paling mewah bahkan lidah saya terasa ganjil ketika kasoami tidak nampak di saat makan. Biasanya masyarakat buton selalu jadikan patner kalau sedang makan ikan bakar. huuuu

jika ada yang pernah ke buton mungkin tidak asing lagi dengan makanan olahan ini! Masyarakat hampir penjuru daratan buton menggunakan "kasoami" sebagai menu utama. kasoami kian bersahabat dengan lidah orang buton dari jaman ke jaman sejak nenek moyang. namun saat ini kasoami rupaya harus mulai tersingkir? lidah orang buton sudah kurang memakan kasoami. ada apa ya?? apakah dia sudah susah di cari atau harganya yang terlalu mahal?

Di tahun 2012 saya menyepatkan liburan ke kota bau-bau. kota yang selalu saya rindukan kala sedang bepergian kedaerah-daerah lain. kota ini seakan menjadi wahana aneka taman bunga karena panorama yang kian melekat berada diantara gunung dan bukit-bukit. saat waktu makan tiba pikiran saya langsung menyebut "Kasoami" maklum saya orang kampung selain makanan kas buton kasoami juga adalah favorite saya kalau menu nya ikan goreng dan ikan bakar.

Tempat yang paling cepat untuk menemukan "kasoami" di kota bau-bau adalah pasar Ambon (masyarakat disana mengenalnya dengan pasar malam), sangat dekat dengan stadion sepak bola. Biasaya orang yang gandrung akan kasoami selalu memenuhi tempat area ini di sore hari. adik saya sri langsung menarik tangan saya untuk segera pergi cepat-cepat nanti keburu abis. Sekedar info; kalau anda pengen makan kasoami cara paling cepat untuk menemukan makanan ini adalah pergi lebih awal karena kasoami sangat laris-manis (cepat terjual) kalau terlambat datang. Saat itu saya terlambat datang namun setelah sampai disana anehnya tempat ini sangat sepih dari pembeli.

Bahkan kasoami berjejer manis diatas meja-meja pedagang. Saya langsung bertanya penjual kenalan saya. ibu kenapa sepih sekali. apa orang tidak lagi minat dengan Kosoami ??. aduh saya juga kurang tahu nak.!! jawab ibu itu. Apa yang menyebabkan kasoami tidak laku terjual??. Bukahkan "Kasoami" sangat digemari oleh masyarakat?? Saya tidak langsung memberikan jawaban atas pertanyaan yang membanyang di pikiran saya.

Pada malam minggu saya diajak teman lama Nardin (biasa saya memanggilnya demikian) nongkrong di Pantai Kamali. Tak segaja saya melihat ada Restoran KFC di alun-alun kota pantai Kamali dengan konsep bangunan persegi empat serta miliki dua Lantai. Hampir seluruh lantai dipenuhi pengunjung yang ingin menikmati sajian restoran nan moderen itu. Dengan spontan saya langsung mengajukan pertanyaan sejak kapan KFC ada di pantai Kamali? kawan saya tertawa, hahaha... makanya jangan terlalu lama di Makassar!! 

Ejekan temanku itu telah membuat saya merenungi kota ini di tahun 2001 pasca Reformasi yang segalahnya masih serba kekurangan. Namun kini hanya butuh waktu singkat Bau-bau telah menjadi ikon Indonesia timur di Sulawesi tenggara. Rasanya penegasan pangsa pasar KFC di kota ini semakin menegaskan Bau-bau telah menjadi kota nan moderen yang menjadi target para pelaku bisnis dari berbagai wilayah maupun macanegara. Bau-bau bukan lagi kota yang hanya menjadi penonton, malah jusru kota ini mengambil alih pembangunan kawasan timur indonesia.

Citra pembangunan dan gaya ala konsep kota metropitan telah menambah daya tarik konglomerat kakap untuk menamkan investasi. pada anak-anak muda dulunya hanya tumbuh dengan pola-pola tradisional kini menjadi anak-anak semangat juang dan menempah ilmu diberbagai bidang pendidikan pelosok negeri maupun luar negeri.

Lalu bagaimana dengan "Kasoami" selaku makanan trasional masyarakat? Apa kaitanya dengan KFC dan pembangunan kota bau-bau dan anak-anak muda kota ini?.

Soekarno pernah mengatakan "jangan sekali-kali melupakan sejarahmu" (Jas merah) karena itu adalah indentitas atau jati diri yang membedakan kita dengan lainya.  Bagi saya "Kasoami" bukan hanya sebatas makanan kas buton tapi lebih dari itu memiliki filosofi sebagai jati diri yang kian merekat ditengah masyarakat sebagai Maha yang telah membangun marwa generasi anak-anak di Buton dari zaman-ke zaman. Kasoami telah memberikan  suplemen vitamin dan nutri alami bagi jutaan anak-anak di pulau buton. Inilah yang menyebabkan anak-anak di pulau buton terkenal dengan jiwa penjelajah, pantang menyerah sebelum berhasil dan selalu mengangkat kepala kala menghadapi masalah.

Namun filosofi Kasoami kurang dimaknai sempurna oleh masyarakat, lidah orang buton telah berganti selerah rasa mengikuti arah pembangunan kota. kosoami kurang lagi bersahaja dengan selerah lidah orang buton yang telah mengecap lezatnya rasa KFC. Apalagi KFC ditawarkan oleh restoran klas mewah. Untuk anak remaja akan dicap ketinggalan jaman kalau tidak pernah makan di KFC. ya itulah paket neoliberal ala KFC di kota Bau-bau.

Secara filosofi sejalan dengan tuanya waktu saatnya yang lama akan tergantikan dengan yang baru yang harus dipertahankan adalah inovasi yang melahirkan karya. namun bagaimana pun jangan pernah meninggalkan kosoami, karena itulah bagian dari indentitas kita sendiri. salam buton.