Apa yang terlintas di pikiran jika saya mengajukan pertayaan pernah anda mendengar nama "Tanah Lotong"? (sekedar prediksi saya) Pasti anda langsung menanyakan kembali pertayaan yang sama kepada saya.
Sumber foto: Wahyu Chandra
Sumber foto: Wahyu Chandra
Saya pernah membaca pandangan Bryan S. Turner tentang padangan kaum Orientalisme yang dapat saya gambarkan adalah cara paling tepat untuk menemukan kebenaran (tesis) sejarah adalah dengan bongkar wacana sejarah itu sendiri. Disana kita akan menemukan segerobak jawaban atas opini yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah kaum intelektual.
Kerangka pikir yang harus selalu dicobah oleh para kaum intelektual demi menemukan setitik benih-benih jawaban atas setiap proses perjalanan sejarah manusia demi menemukan buah manis arti Sang Maha Pencipta alam.
Tanah lotong (masyarakat disana menyebutnya demikian) adalah daerah pedalaman sulawesi tepatnya di kabupaten mamuju yang tertelan hingar-bingar sejarah indonesia. Bersadarkan hasil wawancara saya dengan La ode Sahabar (Mahasiswa sastra Unhas yang meneliti 3 minggu di Tanah Lotong) Tanah lotong diartikan tanah subur, diberkati dengan sumber mata air bersih, dipagari oleh bukit-bukit, dan hutan yang asri. kehidupan masyarakat begitu tentram dan damai.
Mungkin saja Plato pernah mengungkapkan teori bahwa politik adalah cara mendapatkan kehidupan yang baik dalam mencapainya diperlukan seperakat sistem untuk mengatur capaian itu. Namun serumit itukah untuk menujuh ke damaian di bumi sulawesi?. Saya begitu penasaran rupa masyarakat Adat Tanah Lotong telah lama menerapkan sistem kehidupan yang baik, disana masyarakatnya sekalipun kurang tersentuh oleh budaya moderen, namun sikap toleransi masyarakat begitu tinggi yang selalu dipegang atas warisan sejarah nenek moyang mereka. hasil wawacara Laksana Agus Saputra dkk. (kompas. com) atas Robert eli sipayo dikatakan kalau masyarakat tanah lotong mereka hidup aman tentram dan damai, tidak ada Pembunuhan, Pencurian dan Perampokan,
Masyarakat tanah lotong telah mewarisi tingkat pemahaman konsep arti kebersamaan, bahkan bisa saja mereka lebih unggul dari manusia moderen yang cenderung mengabaikan etika. Simbol warisan yang tak pernah luntur. Keberanaan tanan lotong mengingatkan Sejarah untuk menujuk kompas baru arah ilmu pengetahuan. Dikutip hasil wawancara La Ode Sahabar atas Robert Eli Sipayo; Tanah Lotong adalah peradaban pertama Manusia di Nusantara. Di Laporkan para Arkeolog luar negeri di Desa Kalumpang ditemukan kebudayaan Austronesian masa Prasejarah yang pernah di kunjungi oleh manusia Austronesian bekas sejarah diantaranya tembikar sebagai penanda utama kebudayaan austronesian.
Menurut agus Arif munandar (Departemen Arkeolog FIB UI) Austronesian adalah istilah yang diciptakan para sarjana ketika harus menjelaskan kebudayaan pra sejarah di kawasan asia tenggara. manusia pra sejarah awalnya menetap di suatu wilayah kemudian melakukan diaspora keberbagai wilayah lainya dalam rentang area yang luas kemungkin terjadi migran sekitar 6000 SM hingga pada awal Masehi. Saat ini Tanah lotong adalah sederet kisah peradaban manusia dimasa lalu yang hilang ditelan zaman
Ekspedisi tanah lotong telah membawa jiwa penasaran saya untuk mengunjungi wilayah itu. Sekalipun belum bisa dikatakan sebagai kebenaran sejarah, namun kisah tanah lotong menjadi sesuatu yang menarik bagi saya untuk dijadikan sajian referensi rumah intelektual dalam memahami kebenaran sejarah asal mula peradaban manusia Nusantara.
Saya mengutip kata Zakir naik (Misionaris islam) seiring berjalannya waktu ilmu pengetahuan serupa belokan dan tikungan semacam berbentuk huruf U. Sehingga perlu ada kajian mendalam dengan analis kritis atas sejumlah literatur yang bertebaran dilangit-langit intelektual. Mungkin saja kisah tanah lotong akan membawa inspirasi baru bagi kaum Antropologi dan Arkeologi untuk menemukan khazana di tengah kemandulan kita melihat sejarah manusia.
Sehingga anak-anak nusantara tidak hanya disuguhkan cerita peradaban suku-suku di pulau Tanah Jawa tapi ada pembanding agar semakin menarik memahami keberagaman indonesia. Anak-anak nusantara harus di dengar fakta sejarah bukan hanya dongeng yang membelenggu pengetahuan generasi timur. Menggali potensi segalah sudut pengetahuan dan kebudayaan manusia adalah cara paling mujarap untuk memahami surga dunia yang telah disiapkan oleh sang Maha Esa untuk ditemukan sebagai pembelajaran manusia dalam memahami rahasia tuhan Sang jagat Raya.
Pertanyaan mendasar' Apakah benar Tanah Lotong merupakan sejarah Awal Manusia Nusantara? atau Mungkin hanya Bekas pejalanan manusia zaman Prasejarah di Indonesia? Ataukah hanya bagian dari sisi lain kebudayaan di Indonesia?. Silakan anda cari sendiri jawabanya!!
Tulisan ini hanya setitik embun betapa banyaknya pekerjaan rumah buat gerenerasi untuk terus memperbaharui informasi ilmu pengetahuan yang membelok seperti tingkungan. Indonesia adalah bukti jejak kebudayaan manusia yang harus terus di kaji oleh sejarah.
0 komentar:
Posting Komentar